Guna meneliti pemberdayaan ekonomi masyarakat adat dalam rangka peningkatan ekonomi nasional di Toraja Utara dan Tana Toraja, tiga orang dosen Universitas Dhyana Pura (Undhira Bali) berkunjung ke BPS Gereja Toraja di Rantepao dan UKI Toraja di Makale (Senin-Kamis, 12-13/4).
Di BPS Gereja Toraja, tim peneliti diterima oleh Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt. Musa Salusu, M.Th. yang memaparkan peran gereja dalam pemberdayaan ekonomi dalam konteks masyarakat adat di Toraja. Tim juga mendapatkan input yang bernilai dari Ketua II Pdt. Yahya Boong, S.Th., M.M. dan Bendahara Umum: Katarina Tombi, S.E. Bendahara serta difasilitasi oleh Ketua I Pdt. Dr. Alfred Yohanes Rantedatu Anggui, M.Th. “Kami senang sekali mendapat banyak masukan mengenai keberadaan dan peran gereja dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya di Toraja,” ungkap ketua tim peneliti Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi, SE., MA.
Lebih lanjut, dalam FGD dengan dosen dan mahasiswa UKI Toraja, tim peneliti mendiskusikan secara mendalam peran masyarakat adat dalam perkembangan dan pemberdayaan ekonomi di kawasan Toraja serta praktik terbaik dalam pemberdayaan ekonomi nasional melaui peran masyarakat adat. Tim peneliti didampingi oleh ketua LPPM Undhira, Putu Chris Susanto, MBA, M.Ed, yang sekaligus bertindak sebagai enumerator, diterima oleh Wakil Rektor I UKI Toraja Enos Lolang, S.Si, M.Pd., Wakil Rektor III Ir. Yulid Pakiding, MT., beserta jajaran. Nampak hadir dalam FED antara lain Ketua LPPM UKI Toraja Drs. Ferdy Karuru, M.Pd.,, Ketua Pusat Studi Ketorajan Drs. Herman Kandari., M.Pd.,, Ketua Program Studi Manajemen Dr. Althon K. Pongtuluran, M.M, sejumlah 15 dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi. Kegiatan juga diisi dengan pembahasan tindak lanjut kerjasama antara Undhira dan UKI Toraja untuk dituangkan dalam bentuk MOU Tri Dharma dan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
Anggota peneliiti Dr. Dermawan Waruwu. M.Si. mengapresiasi kuatnya komitmen masyarakat, baik yang ada di Toraja maupun di rantau, dalam mendukung perekonomian di Toraja. “Kami kagum tidak hanya dengan kecintaan masyarakat dengan kearifan lokal dan kekerabatan yang disimbolkan dengan Tongkonan Toraja, namun terlebih dengan komitmen untuk tetap melestarikan adat dan budaya lokal,” paparnya.
Penelitian yang dilakukan di Toraja Utara dan Tana Toraja ini merupakan bagian dari kajian multi tahun model pemberdayaan ekonomi masyarakat adat dalam rangka peningkatan ekonomi nasional, yang didanai oleh DRPM Kemristekbrin. Setelah sebelumnya melakukan penelitian di Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Jakarta, Jawa Barat dan Bali, penelitian pada tahun 2021 dilaksanakan di Aceh, Sulawesi Selatan dan Papua. Penelitian ini diketuai oleh Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi, SE., MM. dan beranggotakan Dr. Dermawan Waruwu. M.Si. serta Dr. I Wayan Damayana, S.Th., M.Si., MM.
Selama berada di Toraja, tim Undhira juga melakukan penandatanganon MOU dengan IAKN Toraja Serta memberni kuliah umum bagi mahasiswa program studi S1 Kepemimpinan Kristen, disamping menggali data dani beragam sumber antara lain tetua adat Kete’ Kesu’, Layu’ Sarunggalo dan YS Dalipang.
Para dosen yang fergabung dalam tim penelitton mengabdi di Universitas Dhyana Pura, sebuah perguruan tinggi terakreditasi “B” BAN -PT yang merupakan bagian dari pelayanan bidang pendidikan tinggi Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB). Undhira menawarkan 15 pilinam program studi di bidang economi/bisnis, pariwisata, humaniona, pendidikan, kesehatan, sains, dan teknologi.